Surabaya - Polres Pelabuhan Tanjung Perak Suarabaya, berhasil menggagalkan perdagangan wanita. Penggalan perdagangan wanita tersebut setelah mendapat informasi dari Polres Siska, Nusa Tenggara Timurdengan nomor laporan: LP/55/III/2012/NTT/RES. SIKKA tanggal 02 Maret 2012. Dari laporan itu Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anom Wibowo berserta anggotanya melakukan penjemputan di Pelabuhan Ro-Ro, Surabaya.
Informasinya Kapal Dharma Kumala datang pukul 04.00 WIB, namun karena ada penundaan, hingga akhirnya kapal tersebut tiba di pelabuhan Ro-Ro pukul 10.15 WIB. "Kami hanya melakukan pengamanan sejumlah orang yang diduga korban traficking dari NTT," kata Anom. Senin (5/3/2012).
Setelah dilakukan lidik ternyata terbukti, kalau kapal Dharma Kumala mengangkut 33 orang yang diduga menjadi korban traficking. Kemudian para korban ini dibawa kedalam truk Dalmas untuk di istirahatkan ke Polres Perlabuhan. "Kita beri makan dulu, dilanjut pendataan identias korban," ujar Anom.
Keterangan dari korban sendiri yang bernama Mariana (21) warga Maumere, NTT mengaku bingung setelah diamankan petugas, pasalnya ia akan dipekerjakan di perkebunan kelapa sawit di Kalimantan oleh oknum calo bernama Boumans. "Tapi saya tidak tau digaji berapa, soalnya nanti setelah bekerja baru diberi gaji itupun dipotong dengan biaya pemberangkatan,"kata Mariana.
Mariana sendiri nekat melakukannya karena, ada tetangganya yang sudah kerja disana. Sedangkan petugas lainnya melakukan pendataan dan kasus traficking ini akan diserahkan ke Unit Renata (Remaja Anak dan Wanita) Mapolda jatim untuk ditindak lanjuti. "Dalam kasus nantinya yang melakukan pennyelidikan pihak Polda Jawa Timur, termasuk penetapan tersangka," tambahkan Anom.BJ/Ragil Priyonggo