Mahasiswa Anggap Pemerintah Malas Cari Solusi

Sumenep - Sekitar 50 mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumenep, berunjuk rasa di depan kantor DPRD setempat, menolak rencana Pemerintah menaikkan harga BBM. Para mahasiswa berorasi sambil membentangkan poster-poster kecaman
terhadap Pemerintahan SBY-Budiono. 'SBY- Budiono tidak punya hati nurani', 'BBM naik, rakyat murka', 'BBM naik= rakyat lapar'.

"Kami dari BEM Sumenep, menolak kenaikan BBM. Kemiskinan bukan kehendak Tuhan, tapi Pemerintah lah yang menyebabkan masyarakat kita jadi miskin!" teriak Zainollah, korlap aksi dalam orasinya.

Menurutnya, menaikkan harga BBM bukan solusi tepat untuk menyelamatkan APBN. Rencana itu justru memperlihatkan jika negara tidak mempertimbangkan dampak krusial yang ditimbulkan akibat kenaikan harga BBM.

"Kalau harga BBM dipaksakan naik, akan mempengaruhi harga sembako dan merugikan rakyat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah," katanya.

Zainollah menilai kenaikan harga BBM dengan alasan menyelamatkan APBN merupakan bentuk kemalasan Pemerintah mencari solusi tepat untuk mengatasi krisis APBN. "Pemerintah tidak mempertimbangkan dampak negatif dari kenaikan harga BBM yang menyengsarakan rakyat," tegasnya.

Zainollah mengajak seluruh elemen masyarakat Sumenep untuk berpartisipasi melawan segala bentuk kebijakan Pemerintah yang tidak populis. "Kita harus lawan. Anggota DPRD, wakil rakyat kita ini juga harus melawan rencana kenaikan harga BBM itu!" teriaknya.

Para mahasiswa terus melanjutkan orasinya, sambil meneriakkan yel yel penolakan terhadap rencana kenaikan harga BBM, meskipun hujan deras mengguyur. "Ini bagian perjuangan kita. Jangan takut hujan. Kita akan maju terus!" tandas mahasiswa. [BJ/tem/kun]

INDEKS BERITA