![]() |
| Nurdin, Spd, |
Bangkalan, MS-Moh. Nurdin, Spd, kepala SDN 2 Pendabah Kecamatan Ka-mal Kabupaten Bangkalan belum lama ini menanggapi pemberitaan terkait dana BOS. Nurdin menyangkal dana BOS di gunakan tidak sesuai peruntukannya. Se-lain itu, inventaris milik sekolah di gunakannya untuk belajar dan bukan hendak di gunakan untuk kepentingan pribadi.
”Untuk dana Bos sudah sesuai peruntukanya. Selain itu saya tidak terima, jika saya di anggap meman-faatkan inventaris Lap top milik sekolah digunakan secara pribadi. Terus terang, Laptop memang saya pinjam untuk belajar, setelah itu sa-ya kembalikan ke benda-hara. Di luar itu berarti fitnah dan ada yang berupaya menggeser saya dari se-kolah ini,” ungkapnya.
Bagian Bendahara SDN 2 Pendabah, Kamto, yang di panggil saat MS melakukan konfirmasi juga mengatakan. Inventaris sekolah berupa laptop tersebut memang kini sudah ada di tangannya. “Benar laptop itu ada di saya, sebenarnya itu memang untuk kepala sekolah,” ujarnya.
Mengenai permintaan wali murid dan warga se-tempat yang menginginkan terbentuknya Komite seko-lah, Nurdin berjanji akan memperhatikannya. “Masa-lah komite sekolah itu se-benarnya gampang dan siap saya kordinasikan. Saya cuma meneruskan komite hasil pilihan kepala sekolah sebelumnya karena Ketua komite memang sudah me-ninggal 2 tahun lalu,” te-rangnya.
Salain itu, adanya tuding-an masyarakat terhadap ketidak disiplinan para guru yang kerap terlambat dating hingga jam 9 tanggapi dingin oleh Masfullah yang juga sebagai guru di sekolah ter-sebut. “Saya tidak terima jika disamakan dengan yang lain. Jam kerja masuk dan pulang pun saya seperti biasa mengikuti aturan yang ada,” tegasnya.
Terkait dana BOS, ru-panya masyarakat dan wali murid masih belum merasa puas atas semua penjelasan tersebut. Terbukti mereka masih mempertanyakan kemajuan sekolah, ter-masuk pertanggung jawaban dana BOS yang dianggap tidak transparan.
Seperti di ketahui, pe-ngelolaan dana BOS dapat pula dimonitor oleh unsur masyarakat atau unit-unit pengaduan masyarakat dan kemudian dilaporkan ke lembaga yang berwenang di situs www.dit-plp.go.id atau nomer bebas pulsa 0-800-140-1299 atau telpon 021-5725980. Untuk pengaduan ke Depdiknas Pusat atau kepengaduan masyarakat di KPK telpon 021-25578389 atau pengaduan@kpk.go.id
Beberapa kategori peng-gunanan dana BOS meliputi : PSB, pembelian buku teks pelajaran (diluar BOS buku) pembiayaan kegiatan pe-lajaraan, kesenian, karya ilmiah,PMR, pembelian ba-han habis pakai, pembiayan listrik, air, telpon, perawatan sekolah, pembayaran honorarium bulanan, bantuan transportasi siswa miskin dan itu pun harus di ma-sukkan dan ditulis dalam papan sekolah yang harus ditempelkan agar semua diketahui, oleh masyarakat dan wali murid.
Salah satu wali kelas 3 pendabah,Rahma,saat dikonfirmasi kejelasan biaya Operasional Sekolah, tam-pak bingung dan berat untuk mengatakannya, berapa biaya operasional kelas 3? Tanya wartawan koran ini, namun Rahma guru yang ra-jin masuk sekolah itu me-milih bungkam.
Informasi sumber Metro Surya menyebutkan, diduga setiap wali kelas tidak menanda tangani peneri-maan alokasi BOS. Aneh-nya para wali kelas di se-kolah itu tidak pernah me-nerima anggaran biaya ope-rasional. Muncul dugaan adanya pemalsuan tanda tangan atas pencairan dana BOS tersebut. “Perlu diper-tanyakan RAPBS dan keab-sahannya,” terangnya.
Informasi sumber Metro Surya menyebutkan, diduga setiap wali kelas tidak menanda tangani peneri-maan alokasi BOS. Aneh-nya para wali kelas di se-kolah itu tidak pernah me-nerima anggaran biaya ope-rasional. Muncul dugaan adanya pemalsuan tanda tangan atas pencairan dana BOS tersebut. “Perlu diper-tanyakan RAPBS dan keab-sahannya,” terangnya.
kepala UPT Kecama-tan,Bambang mengaku, sudah membaca pembe-ritaan. “Iitu, yang jelas se-mua dana BOS itu sudah sesuai prosedur ,dan wakil komite sekolah sudah me-ngetahui dan menyetujui. Mengenai pemilihan ketua komite sekolah ya harus dipilih secepat mungkin,” te-rangnya melalui seluler-nya(05/8) saat masih meng-hadiri acara Ramadhan beberapa hari lalu.
Tanggal 9 Agustus 2011 kemarin janji Kasek telah terpenuhi untuk membentuk komite sekolah. Puluhan wali murid datang dan meng-hadiri pemilihan komite itu. Kemudian terpilihlah 3 orang anggota komite yaitu Zaman , Muzakki, Zahrani. Ketiga orang itu akan berperan pen-ting untuk memajukan se-lkolah kedepan, dalam arti pengawasan serta kebijakan baik berupa bantuan opera-sional sekolah atau bantuan lain dari pemerintah pusat.
H sholeh salahsatu wali murid berharap, setelah terbentuknya komite seko-lah akan membawa dampak positif terhadap kemajuan proses belajar mengajar di sekolah itu. ”saya berharap kedepanya supaya pihak kepala sekolah dewan guru dan komite sekolah lebih transparan lagi agar per-kembangan sekolah tampak maju seperti sekolah yang lainya. Kalau ada dana bantuan ya harus selalu kor-dinasi. Itu harapan saya dan wali murid yang lain, dan kami tunggu perkembangan sekolah kedepannya,” je-lasnya. (husin)
