Surabaya, MS-Pemkot Surabaya melalui Dishub Surabaya rupanya terus berupaya mencari solusi guna mengatasi kemacetan yang kian akut di Surabaya. Salah satu upaya tersebut adalah menerapkan program Bus Rapid Transit (BRT). Untuk itu Dishub Surabaya menggandeng Konsultan Indonesia Infrastructure Initiative (INDII) merealisasikannya dengan cara melakukan Training dan Sosialisasi kepada masyarakat.
Program BRT itu sendiri bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan penyediaan jasa transportasi yang aman, lancar, efisien dan terjangkau oleh masyarakat. Moda Angkutan massal ini nantinya juga akan memiliki fasilitas jalur khusus yang terpisah dengan kendaraan bermotor lainnya.Ada yang menarik dalam program BRT ini nantinya, yaitu keberadaan becak elektrik (non motorized). Di Negara maju seperti Prancis dan German alat transpotasi non motorized dikenal ramah lingkungan karena memiliki tingkat emisi gas buang yang rendah serta berbahan bakar listrik yang hemat energi. Di harapkan becak elektrik ini nantinya juga mampu menunjang sektor pariwisata Surabaya.
Seperti diketahui, becak bertenaga elektrik tanpa onthel ini diciptakan untuk ajang Los Angeles Design Challenge, sebuah kompetisi kendaraan dengan berat maksimum 454 kg. Dibuat oleh perusahaan Advanced Design Studio di Tokyo, kendaraan ini dapat menampung dua penumpang. Becak ini dilengkapi dua motor listrik yang masing-masing memproduksi tenaga 27 hp. Arus listrik disimpan pada baterai lithium-ion yang dipasang di bagian belakang kendaraan. deny
