Setelah Penas Dilanjut Erau

Tenggarong, MS–Setelah mendapat banyak pujian dari para anggota kotingen Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XII sebagai tuan rumah yang baik. Maka dalam beberapa hari lagi masyarakat Kota Raja Tenggarong kembali dihebohkan dengan sebuah even budaya bertajuk Erau Tempong Tawar di Tanah Kutai (ET3K) 2011.
Pemkab Kutai Kartanegara selaku pemrakarsa kini sudah mempersiapkan even itu, diawali Rakor Panitia lengkap dipimpin Ketua Umum (Ketum) Erau 2011 Dr Haryanto Bachroel di Sekretariat Erau Jam Bentong Tenggarong.
Rapat koordinasi (rakor) lengkap Panitia Erau 2011 dihadiri semua jajaran pantia pelaksana inti yang terdiri dari para Asisten di lingkungan Kantor Bupati selaku Ketua Harian dan para Wakil Ketua, sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selaku koordinator pelaksana pada bidang-bidang dalam kepengurusan panitia Erau.
Menurut Ketum Erau Haryanto Bachroel bahwa pelaksanaan Erau 2011 ini tidak jauh berbeda dengan Erau 2010 lalu.
“Yaitu tetap melibatkan Kabupaten/Kota dalam wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara tempo dulu yang terdiri 3 Kota dan 4 Kabupaten,” ujarnya.
Menurutnya wilayah pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura selain Kabupaten Kutai Kartanegara sendiri juga menjangkau wilayah Kabupaten Penajem Paser Utara (PPU), Kota Balikpapan dan Samarinda.
Kemudian Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur hingga ke pedalaman Sungai Mahakam di Kabupaten Kutai Barat. Ditambahkan Haryanto Bachroel Doktor ahli Bidang Ekonomi Pembangunan ini menjelaskan bahwa pelaksanaan ET3K 2011 merupakan salah satu even budaya sekaligus masuk kalender pariwisata nasional yang sudah diakui pemerintah dalam hal ini Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI.
“Sehingga ET3K mendapat dukungan secara nasional termasuk dari Pemerintah Provinsi Kaltim. “Bahkan Bapak Gubernur Dr Awang Faroek Ishak secara pribadi mendukung sepenuhnya pelaksanaan ET3K 2011 ini,” ujarnya.
Disamping itu pelaksanaan Erau 2011 merupakan bentuk penghargaan bagi masyarakat Kukar yang telah mendukung kelancaran pelaksanaan Penas KTNA XIII.
Sekaligus sebagai wujud nyata pemerintah melestarkian nilai nilai budaya dan adat istiadat yang ada dan berkembang di dalam masyarakat wilayah dan ditanah historikal Kutai.
Ditambahkan pula yang membedakan Erau tahun ini dengan sebelumnya yaitu lebih difokuskan pada pencitraan yang benar benar merefleksikan budaya Kutai.
Seperti panitia intinya selama Erau berlangsung harus memakai kostum bernuansa Kutai. Sementara untuk peserta terutama dalam kegiatan olahraga tradisional seperti Belogo, Begasing dan lainnya harus menggunakan pakaian khas Kutai.
“Jadi tidak boleh lagi mengenakan pakaian olahraga seperti tranning apalagi kaos oblong,” ujarnya.
Dikatakan Dr Haryanto Bachrol yang juga menjabat sebagai Sekretaris Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura bahwa ada beberapa Provinsi/dan Kabupaten di Indonesia yang ingin berpartisipasi dalam ET3K 2011 ini diantaranya yang sudah berkomitmen adalah Kabupaten Kota Baru Provinsi Kalimantan Selatan.
“Mereka akan menggelar kesenian tradisonal khas etnis Banjar yaitu Mamanda setiap malam selama ET3K berlangsung,” ujarnya. syaiful

INDEKS BERITA