Program Lalu Lintas Masuk Kurikulum Sekolah

Malang, MS - Rencana penambahan kurikulum lalu lintas didalam mata pelajaran sekolah yang belum lama ini dituangkan dalam MOU, antara Mabes Polri dengan Mendiknas diharapkan ditindak lanjuti oleh seluruh Stake Holder diseluruh wilayah di Indonesia. Sementara di Kabupaten Malang MOU ini juga sudah ditindak lanjuti Kapolres Malang dan Bupati Malang melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Malang.
“Pelaksanaan program itu masih terkendala akibat minimnya anggaran. Terutama untuk alokasi anggaran honor dan pengadaan buku pelajaran lalu lintas. Tetapi dalam masalah ini sudah saya rapatkan dengan pihak terkait. Saya tidak mau berhenti hanya karena masalah anggaran, oleh karena itu saya berusaha menggandeng pihak ke-3 untuk mensponsori masalah buku pelajarannya. Sesuai rencana HAPPY Motor Pakisaji Kab. Malang akan menyumbang seluruh buku pelajaran, kini hanya tinggal bagaimana mengatur tehnisnya saja. Intinya pada awal Juni 2011 ini akan kita launhcing program ini, insya Allah Kapolres dan Bupati yang akan melaunching. Dan didalam acara launching tersebut akan ditandai dengan diawalinya pelaksanaan pelajaran lalu lintas minimal ditingkat SLTA dulu” Ungkap Kasat Lantas Polres Malang AKP. Erwin Aras Genda SH.Sik kepada MS diruang kerjanya.
Teknis persiapan launching, lanjut Erwin, akan disiapkan buku materi, dan para guru akan dibekali dan diberi penataran khusus tentang lalu lintas. Tentu saja materi lalu lintas akan disisipkan kedalam mata pelajaran PKN.
 “inti dan tujuan program out come ini adalah menekan angka kecelakaan lalu lintas, dimana laka lantas adalah mesin pembunuh ketiga didunia. Hampir setiap 48 menit satu nyawa melayang meninggal sia-sia,” ungkap Erwin.
Untuk cara pengendalian kepada pengendara usia sekolah, imbuh Erwin, pihaknya selalu rutin melaksanakan Giat Gakdar Lantas diseluruh jajaran. Sasaran Gakdar lantas tentunya terkait kelengkapan bermotor maupun kelengkapan lainnya.
Salah satu contoh keberhasilan program lalu lintas adalah Mating Laka Lantas. “Kita bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas yang sifatnya Fatalitas korbannya sangat tinggi contoh korban meninggal dunia. Dengan kita terapkan mating memetakan daerah laka blokspot kita bisa memberikan himbauan kepada masyarakat. Kemudian program safety riding dimana kesadaran masyarakat berlalu lintas tentang kewajiban menyalakan lampu kendaraan pada siang hari sudah mulai tumbuh hampir 80%. Dan ini sudah dapat dikatakan berhasil,” tandasnya.
Secara terpisah Kabid Sekolah Menengah Dindik Kab. Malang Pudianto menyambut baik program lalu lintas ini. Karena dengan dimasukkannya pelajaran lalu lintas kedalam kurikulum sekolah, membawa dampak positif bagi siswa. “Kami pihak Dindik sudah melakukan koordinasi dengan Polres maupun Polsek-Polsek, bahkan dengan pihak sekolah. Kami mengadakan kegiatan rutin setiap minggu secara insidentil dimana dari pihak Polres maupun Polsek memberikan penjelasan dihadapan para siswa tentang tata tertib berlalu lintas,” tutur Pudianto.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Sekolah salah satu SMU Negeri di Kab. Malang, bahwa disekolahnya sudah mulai menerapkan program lalu lintas. Hanya saja program lalu lintas ini belum masuk kurikulum sekolah saat ini. Sekolah ini sudah memberlakukan peraturan bahwa siswa yang membawa kendaraan bermotor harus melengkapi semua surat-surat kendaraan termasuk wajib memakai helm. Dan seandainya ditemukan siswa yang membawa kendaraan tidak dilengkapi dengan surat-surat kendaraan maupun tidak memakai helm maka siwa tersebut dilarang masuk sekolah. bambang

INDEKS BERITA