Aset Pemkot Surabaya Raib Dijual Rekanan


Kayu SDN Sidotopo saat masih di lokasi

SURABAYA, MS
Puluhan kubik kayu serta material (genting/baru bata) bekas bangunan gedung SDN Sidotopo Wetan I-II Surabaya raib sebelum di data oleh Bagian Perlengkapan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Menurut informasi, barang bekas yang masih memiliki nilai jual puluhan juta rupiah itu diduga dijual oleh rekanan pemenang tender proyek pekerjaan Pembangunan Gedung Type B SDN Sidotopo Wetan I-II.

Sebelum  dibangun, beberapa pekan lalu, bangunan lama dua gedung sekolah dasar itu dirobohkan. Dan dari pembongkaran itu, terdapat banyak barang bekas termasuk puluhan kubik kayu dan genting.
Awalnya, material bekas gedung lama itu ditumpuk dilokasi pembongkaran. Namun beberapa hari yang lalu, barang bekas yang masih menjadi aset pemerintah itu raib dari tempatnya. Diduga, barang bekas itu sengaja dijual secara diam-diam oleh oknum rekanan dan pengawas proyek.
Diketahui, kontraktor pemenang tender pembangunan gedung sekolah itu adalah PT Wiku Jaya Abadi, yang beralamat di Jl Blimbing No 9, Ketajen, Gedangan, Sidoarjo.
Menurut sumber dilapangan, barang bekas berupa, puluhan kubik kayu, batu bata, puluhan daun pintu, kusen, besi cor, genting dll itu dijual begitu saja sebelum dikembalikan ke Bagian Perlengkapan Pemkot Surabaya untuk didata sebagai aset.
Pada hal, penjulan aset pemerintah tersebut seharusnya dilakukan melalui proses lelang.
Terkait dengan peristiwa ini, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DKCTR) Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji belum bisa dikonfirmasi. Ketika beberapa kali dihubungi, mantan Kepala Bagian Bina Program tersebut juga tidak memberikan jawaban.
Sementara, Kepala Bagian Perlengkapan (Kabag Perlengkapan) Pemkot Surabaya, Noer Oemarijati ketika dihubungi menyatakan sedang mengikuti rapat. Karena sedang sibuk, ia meminta agar wawancara dilakukan via SMS. “Saya masih rapat. Wawancaranya lewat SMS saja ya,”singkat Noer Oemarijati.
Namun ketika dihubungi METRO SURYA mengirim pertanyaan melalui pesan singkat, Kabag Perlengkapan yang akrab disapa BU Nur itu tak kunjung membalas. deny

INDEKS BERITA