Fenomena Perempuan Indonesia

Oleh : Maulana Syamsuri---Miranda S.Goeltom resmi berstatus tersangka! Kabar itu tidak terlalu
mengejutkan, terutama karena tidak langsung ditahan, tidak seperti halnya tersangka Wa Ode Nurhayati, Anggota Badan Anggaran DPR yang kini sedang meringkuk di Rutan Pondok Bambu Jakarta. Miranda Goeltom ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dengan sangkaan kasus dugaan suap dalam pemilihan dirinya selaku Deputy Gubernur Senior Bank Indonesia. Penetapan sebagai tersangka tersebut diumumkan oleh Abraham Samad di Jakarta kamis (26/1). Abraham mengatakan, Miranda Goeltom membantu atau turut serta dengan Nunun Nurbaeti memberikan cek perjalanan sebagai suap kepada sejumlah anggota DPR periode 1999-2004, sekitar 400 lembar cek bernilai Rp. 24 milyar.
Mantan Deputy Gubernur Senior Bank Indonesia itu dengan perasaan tertekan meminta agar dirinya tidak ditahan. Miranda menurut Abraham Samad, dijerat pasal 5 ayat 1 huruf b UU no.30 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No.20 tahun 2001 tentang pemberantasan korupsi. Mantan Gubernur BI ini dapat dijatuhi hukuman 1 tahun penjara maksimal 5 tahun.

Hanya beberapa hari sebelumnya, seorang wanita Indonesia bernama Apriliani Susanti (29) telah mengejutkan masyarakat dengan perbuatannya mengendarai mobil tanpa SIM dan di Tugu Tani Jakarta mobil yang dikenderainya menabrak sejumlah orang dan mengakibatkan 9 orang tewas dan lainnya luka-luka. Yang sangat mengejutkan justru wanita yang dikabarkan oleh jiran tetangganya adalah gadis baik-baik dan selalu mengikuti pengajian di sekitar tempat tinggalnya, tiba-tiba secara amat drastis menjadi pengguna narkoba yang menyebabkan ia kehilangan keseimbangan saat mengemudi mobil dan merenggut 9 nyawa.

Lagi-lagi seorang wanita Indonesia ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK Desember tahun lalu menjelang pergantian pimpinan KPK, yakni Wa Ode Nurhayati seorang Anggota Badan Anggaran DPR. Wa Ode Nurhayati disebut-sebut menerima uang terkait pangalokasian Anggaran senilai Rp.40 milyar untuk 3 Kabupaten di Aceh, yakni Aceh Besar, Aceh Pidie Jaya dan Bener Meriah. Menurut informasi, Wa Ode Nurhayati menerima fee Rp.6 milyar dan Rp.2 milyar sudah dikembalikan. Selain itu Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) ditemukan 21 transaksi mencurigakan mengalir ke rekening legislator Fraksi PAN ini.

Wajah perempuan Indonesia yang selama ini digambarkan sebagai makhluk yang lugu, cantik, lemah lembut, sopan santun, penuh keibuan tiba-tiba tercoreng oleh para wanita Indonesia yang tersangkut masalah hukum. Wajah Perempuan Indonesia sekarang telah tercoreng arang dan lumpur kotor. Seolah-olah inilah gambaran wanita Indonesia, sebagai pencoleng harta negara, sebagai koruptor yang dikutuk oleh 230 juta penduduk Indonesia.

Lihatlah kasus Mindo Rosalinda Manulang selaku direktur PT Anak Negeri, sebuah perusahaan milik Nazaruddin, mantan Bendahara umum Partai Demokrat betapa amat memalukan kaum perempuan.

Seorang ibu rumah tangga yang seharusnya senantiasa berkumpul dengan anak, suami dan kerabatnya harus rela meninggalkan rumah dan bertualang keberbagai negeri selama berbulan-bulan dan akhirnya setelah sekian lama mampu menghindari sergapan aparat hukum akhirnya tertangkap di sebuah rumah di Thailand. Dan perempuan itu adalah Nunun Nurbaeti yang kini meringkuk di dalam bui. Seorang perempuan yang sudah berumur lebih 60 tahun dan terbilang dalam keadaan uzur harus berpindah-pindah tempat persembunyian. Dalam pemeriksaan kasusnya pun perempuan ini berkali-kali pingsan disebabkan beban moral dan penyesalan yang amat besar pada dirinya.

Dengan wajah tertunduk karena tekanan dan rasa malu seorang wanita bernama Yulianis duduk di kursi saksi menghadapi cecaran pertanyaan hakim dan pengacara. Yulianis selaku mantan wakil direktur Grup Permai disangka sangat banyak mengetahui kemana dana perusahaan itu mengalir. Yulianis mengaku membawa uang Rp. 30 milyar dan 5 juta dolar Amerika ke Bandung menjelang kongres Partai Demokrat. Yulianis juga mengungkap aliran dana kepada beberapa anggota DPR bulan Mei 2010 di Bandung. Yulianis juga mengakui telah memberikan uang Rp. 100 juta kepada salah satu ketua Partai Politik (AU) dan Pejabat Negara (AM).

Sosok Wanita yang Mengagumkan

Amat langka mencari sosok perempuan Indonesia yang mengagumkan. Puan Maharani, misalnya kini menjabat ketua PDI perjuangan. Satu lagi wanita Indonesia yang lugu dan dikagumi banyak orang, yakni Sri Mulyani, kelahiran Bandar Lampung 26 Mei 1960. Sri Mulyani pernah menjadi Menteri Keuangan RI dan Emerging Markets memberinya anugerah Menteri Keuangan terbaik seAsia di Tahun 2006. Sri Mulyani lulus sebagai sarjana ekonomi FE UI dan meriah Master Of Science of Politic dari Univeristy of Illinois Urban Champion AS. Wanita kelahiran Bandar Lampung ini dijuluki perempuan primadona, cerdas, jelita dan sangat populer. Terakhir tersiar kabar bahwa Sri Mulyani akan diusung sebagai capres 2014 mendatang oleh Partai SRI.

Megawati Soekarno Putri juga telah membuat catatan emas bagi wanita Indonesia karena keberhasilannya menduduki jabatan Presiden RI. Hasil survey inspire, angka yang diperoleh Bu Mega masih gigih. Bahkan masyarakat Jawa memiliki semboyan "Pejah Gesang, nderek Mbak Mega" yang maknanya hidup atau mati tetap bersama Mbak Mega. Mbak Mega memiliki nama harum di hati wong cilik dan bersih dari korupsi.

Mari Pangestu yang menjabat Menteri Perdagangan RI juga sosok yang mengharumkan wanita Indonesia,di samping wanita lainnya yang menjabat menteri di negeri ini,seperti dr.Endang Rahayu Setianingsih MPH serta Linda Ameliasari Gumelar.

Terjerumus dalam Lumpur

Bila dihitung-hitung wanita Indonesia yang karir dan profesinya menjulang tinggi dan membawa nama harum bangsa Indonesia jumlahnya sangat sedikit dan dapat dihitung dengan jari. Tapi wanita-wanita yang mencorengkan arang dan lumpur kotor ke arah perempuan Indonesia justru lebih banyak. Ingat saja Melinda Dee,pembobol Citibank Rp.17 milyar dan Artalyta, penyuap Jaksa Urip Tri Gunawan dan menyulap bui menjadi salon.

Mana Peran BKOW?

Di Indonesia, juga di Medan terdapat Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) yang menaungi berbagai organisasi wanita, seharusnya berperan aktif membina moral wanita Indonesia agar tidak melakukan hal-hal yang tercela seperti melakukan korupsi, mengkonsumsi obat-obat terlarang maupun minuman keras, seks bebas yang amat merendahkan martabat wanita Indonesia, BKOW harus melarang wanita Indonesia menggores tubuhnya dengan tatto, menganjurkan berbusana sopan dan banyak lagi. BKOW dan segenap organisasi dibawah naungannya jangan berpangku tangan melihat banyak para perempuan Indonesia yang telah mencoreng wajah perempuan Indonesia, terutama pengurus BKOW yang baru terpilih di Sumatera Utara.

Peran orang tua juga sangat penting dalam mengawasi perilaku anak-anaknya agar tidak melakukan hal-hal yang negatif. Orangtua terutama ibu yang selalu dirumah harus selalu tahu apa profesi anaknya, harus tahu kemana anak gadisnya pergi juga dengan siapa anak gadisnya bergaul.

Andainya ibunda Apriliani tahu apa profesi puterinya, tahu kemana anaknya pergi, dengan siapa ia berteman, mungkin peristiwa yang merenggut 9 nyawa di Tugu Tani Jakarta tidak akan terjadi. Setiap bunda harus melarang putrinya yang tidak memiliki SIM untuk mengenderai mobil.

Peran alim ulama juga amat diharapkan untuk membina karakter dan perilaku para wanita Indonesia. Para santri wanita sudah amat banyak di Indonesia, seperti yang selalu hadir di layar TV, boleh saja mereka terjun ke kampus-kampus maupun sekolah-sekolah atau organisasi kewanitaan.

Jiran tetangga jangan sampai kecolongan, seperti yang terjadi atas kasus pengemudi maut, yang mengatakan, bahwa Apriliani adalah sosok tetangga yang baik ternyata adalah pengguna narkoba. Harapan kita bersama, jangan ada lagi wanita Indonesia yang harus duduk di kursi tersangka di pengadilan. Mudah-mudahan Angelina Sondakh, artis cantik dan politisi itu tidak ikut-ikutan terseret ke dalam bui.***

Penulis adalah sastrawan/novelis

INDEKS BERITA