gadis berusia 15 tahun ini mematok harga sebesar Rp 300.000 sekali ketemu. Ada catatan “no sex”.
Lalu apa keuntungan bagi penyewa? Dengan harga segitu ia rela dijamah (se-batas tidak ngeseks) ke-mudian ia pun rela mela-kukan oral seks. Itu basic dari servis yang mereka berikan. Wow, sebuah fe-nomena yang tentu mence-ngangkan bagi para orang tua, dan boleh jadi banyak orang tua yang berumur pendek jika mengetahui puteri hijaunya praktik se-perti itu.
Alasan yang berhasil dihimpun, mereka pertama mengaku butuh uang jajan lebih, kemudian lama-lama menjadi hobi yang menda-tangkan uang. Modusnya adl mereka join di group tersebut dan membuat sta-tus ”inbox y , alo butuh pacar sewaan, Hrg, nego. Dijamin puas “ dan lain sebagainya.
Jumlah dari penggemar/pehobi jadi pacar sewaan ini ratusan, bahkan mungkin sudah ribuan....
Selain “Pacar Sewaan” ada ribuan ABG yang sudah jauh melangkah melalui ke-giatan Phone Seks. Modus-nya mereka gabung di Group FB “Phone Sex”. Inipun jumlahnya gak kalah besar. Dan yang lebih berani adalah komunitas yang menama-kan dirinya Gadis BISPAK alias gadis bisa pakai, inipun ratusan group FB yang mengakomodir komunitas ini.
Inilah potret hitam dibalik hingar bingarnya ranah ma-ya, dan kesemuanya adalah menyangkut anak-anak kita. Orang tua harus ekstra hati-hati, apalagi mereka sangat berani berbagi foto mereka yang sedang masturbasi/telanjang melalui FB/BB.***
