Wanita Pertama Tanbu Menduduki Eselon II

Sri Yudawati, S.Pd,M.Ap.
Tanah Bumbu, MS - Namanya Sri Yudawati, SPd.M.Ap memiliki latar belakang yang baik di bidang pendidikan. Tak heran jika akhirnya Sri Yudawati ditunjuk Bupati Tanah Bumbu, Mardani H.Maming untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Tata Kota Pasar dan kebersihan.Cukup lama pengabdiannya
dilingkungan pemerintahan. Karirnya diawali dari guru kemudian pada pemerintahan Zairullah Azhar dia mutasi ke Dinas Pendidikan, setelah itu menjadi Kabag TU di Dinas Sosial, selanjutnya dipindah lagi ke Bapedalda, dan kemudian Sri (panggilan akrabnya), di mutasi lagi di Kesbang Linpenmas di bagian pemberdayaan masyarakat khusus menangani PNPM. Sampai akhirnya Sri dipercaya Bupati untuk menduduki jabatan Kepala dinas Tata kota pasar dan kebersihan.

“Sebagai bawahan saya siap ditempatkan dimana saja, dan ternyata Bupati mempercayai saya untuk memegang jabatan ini. Semua ini saya anggap sebuah anugerah dan amanah dari yang maha kuasa. Memang pangkat saya sudah mentok di IV B, kalau mau naik pangkat ke IV C harus ke eselon 2 dulu, kalau tidak, maka sampai pensiun pangkat saya tidak bakalan naik. 

Alhamdullillah Bapak Bupati menunjuk saya duduk dieselon 2, sehingga ada harapan bagi saya untuk naik ke IV C. Saya di IV B sudah sejak tahun 2006. Untuk itu saya siap melaksanakan tugas ini dengan baik dan amanah, sesuai janji saya kepada Bupati ketika saya dipanggil untuk menerima amanah ini sampai akhirnya saya dilantik,” paparnya.

Sri juga mengatakan bahwa di dinas Tata kota ini tantangannya cukup berat, namun Sri berharap agar dapat mengatasi semua tantangan tersebut. “Ya di dinas Tata kota, pasar dan kebersihan ini tantangannya cukup berat, khususnya ngurusi sampah, tapi mudah-mudahan saya dapat mengatasi semuanya. Namun kita tetap harus mengikuti aturan hukum yang ada dan menjunjung tinggi norma-norma agama. Kalau dua ini jadi pegangan maka Insya Allah kita selamat,” jelasnya lagi.

Lebih lanjut Sri mengatakan, Ketika dirinya masih mengurus dana PNPM, duitnya milyaran rupiah tapi Sri tidak pernah tergiur untuk menyimpangkannya. Karena jelas sangat merugikan Negara dan merugikan dirinya secara pribadi.

Seperti di ketahui, Sri memiliki seorang suami yang juga mantan Kepala Badan Pengawas Daerah Kabupaten kotabaru, yang juga pernah duduk sebagai anggota KPU Kabupaten Tanah Bumbu dan sekarang sudah memasuki masa pensiun.

Sri juga memiliki 3 orang putri yang masing-masing bernama Adistia Fitri Meirianti lahir 25 maret 1987 saat ini kuliah difakultas kedokteran, Anak kedua Yunia Rani Muhlisa lahir 21 Juni 1993 masih kuliah di Fakultas Hukum dan yang terakhir Tasya Wanda Fahiratunisa lahir 08 Desember 1999 masih duduk di bangku SMPN I Pagatan.

“Meski sebagai wanita karir namun saya tetap mengikuti aturan yang diterapkan suami. Karena suamilah yang selalu mendorong saya sehingga saya bisa seperti sekarang ini. Bahkan ketika pengundian Ibadah Umroh di era kepemimpinan Zairullah, sebelum diundi saya minta ijin dulu dengan kepala Dinas untuk menelpon suami saya dan alhamdullillah berkat saya selalu taat pada suami, nama saya keluar untuk ibadah Umroh. Jadi saya sudah 2 kali melaksanakan Ibadah Umroh,”ungkapnnya.

Sri lahir di Banjarbaru pada 12 Mei 1961 ( 50 ), tinggal di Kecamatan Kusan hilir (Pagatan) Kabupaten Tanah Bumbu sejak tahun 1985. (Ridwan/Imran)

INDEKS BERITA